Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Antara Dalil dan Kenyataan Rabu Wekasan

Aktifitas tidur pagiku hari ini terganggu karena sehabis ngimami sholat subuh istri mengingatkanku kalau hari ini rabu wekasan, rabu terakhir di bulan shofar yg diyakini pada hari ini Allah menurunkan berbagai penyakit dan bala'. Sebenarnya sampai saat ini hati seringkali berontak karena adanya dua kenyataan yang saling kontradiktif antara dalil dan realita sosial.

Baca juga: Waspada Rabu Trakhir Shafar atau Rabu Wekasan



Memang dalam beberapa literatur kitab apalagi nash qur'an dan hadits tidak ada satupun dalil yang kuat mengenai ke-nahas-an hari rabu wekasan ini, malah kemarin saya dikirimi hasil keputusan bahtsul masail PCNU Sidoarjo yang hasilnya juga senada. Namun se abrek dalil itu tak akan berpengaruh apa-apa bagi masyarakat apalagi mau memberangus keyakinan mereka karena keyakinan ini sdh turun temurun dari sesepuh dan tentunya terekam apik di mindset (otak) mereka, apalagi ada dukungan dari kitab karya ulama' terdahulu yang spesifik membahas bab rabu wekasan ini sekalian bacaan dan rajahnya.

Kita harus berhati-hati menyikapi hal ini karena bila kita mengambil satu pendapat saja tanpa mengindahkan pendapat yang lain pasti akan banyak timbul fitnah dan bukan menyelesaikan masalah, sesuai dengan adagium klasik Arab

خلاف العادة عداوة

"membedai kebiasaan pasti dimusuhi orang".

- Kata Nash dan Dalil: Rabu Wekasan tidak ada dasarnya
- Kata Embah dan Ahli Ma'fat : Hati-Hati Kalau Rabu wekasan

Baca Juga: Antara Dalil dan Kenyataan Rabu Wekasan

Solusinya ;
Ambil jalan tengah saja yaitu berdo'a kepada Allah dengan bacaan yang warid dari Nabi, ayat-ayat ruqyah serta doa2 hasil dialog imajiner para Auliya'.

لا يرد القضاء الا الدعاء

Tidak ada yang bisa menolak Qadha' Allah kecuali Doa. HR. Tirmidzi dan di hasankan olehnya.

Sumber : K.H Musleh adnan

Post a Comment for "Antara Dalil dan Kenyataan Rabu Wekasan "