Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tolong Menolonglah Dalam Kebaikan

 
Bagaimanakah reaksi Anda, ketika tanpa angin, tanpa hujan, seseorang datang kepada Anda untuk meminta tolong atau bantuan? Mereka boleh jadi adalah kerabat atau saudara yang kita kenal, atau boleh juga seseorang yang tidak kita kenal samasekali.

Kalau Anda langsung cenderung menolak, bahkan tanpa mendengar sedikitpun apa yang menjadi alasannya, maka berhati-hatilah, sebab semua kejadian yang terjadi pada diri kita adalah atas ijin dan pengetahuanNYA semata. Artinya orang yang datang pada diri kita, hatinya pasti digerakkan olehNYA sehingga kita lah - dan bukan orang lain - yang didatanginya. DIA boleh jadi sedang menguji kita sesungguhnya. Mampukah kita menjadi orang yang bersyukur dan mau menangkap isyaratNYA ini. Jadi hakekatnya, kita tidak berurusan dengan orang yang datang pada diri kita tersebut, tapi urusan kita langsung denganNYA.

Respon kita terhadap orang yang meminta tolong itu, akan menentukan apakah kita mampu menambah pundi-pundi deposito amalan ibadah kita sebagai bekal di akhirat, ataukah sebaliknya.

KUTIPAN INSPIRATIF:

Kapal pengangkut madu tiba di negara itu ... orang-orang datang berebut untuk membelinya .

Terjadilah antrian panjang di toko pedagang madu. Tibalah giliran seorang perempuan tua miskin ... dengan tangan gemetaran ia menyodorkan gelas yang dibawa nya kepada si pedagang madu.

"Aku tidak mampu membeli madumu... bersedekahlah untukku. Segelas madu saja " Ia berkata dengan wajah tertunduk.

"Tidak” jawab si Pedagang tegas ..."Aku tidak bisa memberimu segelas madu”, tambahnya lagi ...

Tapi ajaibnya si Pedagang menyuruh pembantunya untuk membawa segentong madu dan mengantarkannya ke rumah wanita tua itu....yang menerima terbelalak tidak percaya ... air mata bahagia mengalir deras di pipinya...

Seorang laki-laki pembeli yang antri di belakang wanita tua bertanya pada si Pedagang: "Tuan... yang diminta wanita itu kan cuma segelas madu ... mengapa engkau malah memberinya segentong?"

Si Pedagang menjawab:”Ia meminta dengan kebutuhannya ... aku memberi dengan kemampuanku. Aku mengerjakan itu karena begitulah keadaanku dihadapan Tuhanku... Selama ini, setiap kali aku meminta pada NYA keinginan-keinginanku IA selalu memberiku berdasarkan keinginanNYA. Dan pemberianNYA tidak saja cukup, tapi selalu melebihi dari cukup....!!!”

Saudaraku... Sesungguhnya setiap amalan-amalan itu seluruhnya adalah bentuk muamalah kepada ALLAH... tidak ada sama sekali hubungannya dengan manusia...!!!

Semoga bermanfaat

Oleh: Joni Hermana - ITS

Post a Comment for "Tolong Menolonglah Dalam Kebaikan"