Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budaya Madura Koloman Atau Sholawat Nabi

Kami adalah pecinta Rasulullah dengan seganap tembang yang mengagungkanNya. Kami adalah masyarakat Madura yang memiliki budaya untuk mencintaNya dengan segenap hati dan bahkan rasa inipun tak kan pernah rela bila tidak diajarkan kepada anak cucu. Sebagai bukti kecintaan kami kepada Rasulullah. SAW, kami masyarakat madura berusaha menyematkan nama pujaan kami didepan nama kami. Muhammad dan Ahmad akan cukup mudah ditemui di pulau kami.

Karena kami yakin, bahwa kecintaan ini harus kami wariskan kepada anak-anak kami bahkan yang terkecil sekalipun. Sehingga untuk melestarikan budaya cinta Rasul tersebut, maka kami memiliki cukup banyak jam'iyah atau dalam bahasa lokal dikenal dengan "koloman" atau "kompolan" sholawat nabi. Banyak ritme dan jenis yang dihadirkan, mulai dari sholawat nariyah dan sholawat jailani yang dibaca dengan beberapa sholawat lain. Dapat pula ditemukan sholawat burdah dan barzanjih yang dibaca secara berkelompok dengan mengkidungkannya.

Diantara beberapa sholawat tersebut, ada pula sholawat yang diiringi dengan alat musik rebbana yang dikenal dengan hadrah. Hadrah itu sendiri telah berkembang cukup banyak jenisnya di madura, mulai dari hadrah aliran Pamekasan, Sumenep atau yang lebih baru lagi berkembang adalah banjari. Semua itu berkembang dengan baik, karena kami cinta dengan junjungan kami. Karena kami sadar takkan pernah ada alam ini tanpa adaNya dan bahkan anak terkecil kami sekalipun haruslah mampu menjadi bagian dari budaya cinta ini.

Sholawat akan menjadi jalan syafaat, mengulang-ulangnya takkan menjadikan kita sekarat. Karena satu berbalas lebih dari itu. Hingga kamipun tidak bisa hanya tinggal menunggu biasa tanpa terus menyanjungnya, junjungan yang pada akhir hayatnya masih menyematkan nama kita sebagai tanda perhatian dan kegusarannya akan nasib ummatnya.

Mari lestarikan budaya islami.


Oleh: Ach. Baihaki

Post a Comment for "Budaya Madura Koloman Atau Sholawat Nabi"