Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Muadz Bin Jabal Pemegang Rahasia Surga



Salah satu kebiasaan para sahabat adalah ingin selalu dekat dengan Nabi, salah satunya mendampingi beliau dalam perjalanan. seringkali dalam perjalanan Beliau memberikan arahan hidup kepada Sahabat yang mendampinginya.

Diantara sahabat yang pernah mendampingi Beliau adalah Muadz Bin Jabal, sahabat yang masuk Islam berbai'at langsung kepada Rasulullah sejak pertama kali. Sehingga ia termasuk kelompok as-Sabiqun al-Awwalun.


Mu'adz terkenal sebagai cendekiawan dengan wawasan yang luas dan pemahaman yang mendalam dalam ilmu fiqh, Rasulullah menyebutnya sebagai sahabat yang paling mengerti halal dan haram. Mu'adz juga merupakan duta besar Islam yang pertama kali yang dikirim Rasulullah dalam ekspansi dakwah.


Ketika Muadz bersama Nabi dalam perjalanan diberi bocoran rahasia masuk surga namun rahasia tersebut oleh Nabi tidak boleh disebarluaskan kepada orang lain khawatir yang mendengarnya malas berjuang dan beribadah. Ketika Muadz bin Jabal hampir memasuki ajal rahasia tersebut diwartakan dengan alasan menghindari ancaman menyimpan ilmu ;

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قالرسول الله صلى الله عليه وسلم: (من كتم علماً يعلمُه أُلجم يوم القيامة بلجام من نار) قال الترمذي: حديث حسن صحيح
Dari Abu Hurairah RA berkata bahwa Nabi bersabda : " Barangsiapa yang menyimpan pengetahuan yang dia ketahui maka dia akan dirantai pada hari kiamat dengan rantai api Neraka". HR. Tirmidzi

Muadz bin Jabal bercerita bahwa pernah suatu ketika beliau berada dalam satu kendaraan yang sama (keledai yang diberi nama 'ufair), ketika itu Nabi bertanya kepada Muadz : "Tahukah engkau apakah kewajiban manusia kepada Allah dan apakah kewajiban Allah kepada manusia yang telah melakukan kewajibannya ? Muadz menjawab : Hanyalah Allah dan Rasul Nya yang mengetahuinya, Nabi pun menjelaskan: Kewajiban Manusia kepada Allah adalah Menyembah Nya dan tidak menyekutukan Nya dan bila hal itu sudah dilakukan Maka Kewajiban Allah kepada manusia adalah memasukkan mereka ke dalam surga". HR. Bukhari Muslim

Setelah mendengar kabar tersebut Muadz sangat berbahagia karena bisa saja sebagian besar Umat Nabi berhak masuk surga dan muadz menawarkan diri untuk menyebarkan kabar tersebut tapi Nabi melarangnya :

لَا تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا

"Jangan kamu sebarkan khawatir mereka merasa enteng masuk surga".

Larangan di atas karena rasa kekhawatiran Nabi tumbuh "إتّكال", dalam kamus bahasa arab kalimat tersebut bermakna : إعتمد عليه ووثق به (mengandalkan sesuatu dan terlalu berpegang kepadanya). Artinya bila kabar di atas diterima oleh orang yang malas beribadah akan menambah rasa malasnya karena menganggap ternyata masuk surga itu mudah.

Terlepas dari alasan di atas, menurut saya lebih baik mengambil hikmah dari cerita di atas, di antaranya :

1. Allah sangat sayang kepada Nabi Muhammad sehingga Umat beliaupun diberi prioritas masuk dengan mudah.

2. Memberikan dorongan untuk selalu berlabuh kepada Allah dalam setiap saat dan jangan coba-coba menduakan Nya supaya kehidupan di Akhirat kelak mendapat tempat terindah

3. Bukti akan keluasan kasih Sayang Allah kepada Hamba Nya.


Oleh: Kh. M. Musleh Adnan

Post a Comment for "Muadz Bin Jabal Pemegang Rahasia Surga"