Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Nyinyir Dan Kepintaran

Ada gejala zaman now yang sudah kadung menjamur hampir di seluruh otak yang tak berhaluan, dimana banyak orang yang berusaha menunjukkan kepintarannya dengan cara nyinyir pada orang lain. Semakin nyinyir orang itu, semakin banggalah dia. Entah kesambet dimana orang yang demikian itu.

Tampak dari kebanggaannya, sepertinya mereka lupa bahwa nyinyir bukanlah satu dari sekian banyak tanda-tanda kepintaran. Tak seorangpun di dunia ini dianggap pintar hanya karena bisa nyinyir terhadap orang lain. Bahkan, semakin ia nyinyir, semakin dekat ia dengan kebodohan.

Jika benar nyinyir adalah tanda kepintaran, tentu mahasiswa —bahkan di seluruh penjuru dunia —disuruh membuat statement nyinyir saat tugas akhir kuliahnya, calon ustadz di berbagai pesantren tidak usah membuat —misalnya —makalah untuk tugas akhir, melainkan cukup berlaku nyiyir untuk bisa lulus dan kemudian berangkat ke berbagai tempat dalam rangka pengabdian terhadap pesantren.

Baicha Biessell

Post a Comment for "Nyinyir Dan Kepintaran"