Caleg Dan Masa Depan Bangsa
Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi yang menerapkan teori trias politika, yaitu pemisahan kekuasaan pemerintahan menjadi tiga bidang yang memiliki kedudukan sejajar Pemisahan kekuasaan ini tidak bersifat kaku, namun ada koordinasi yang satu dengan yang lain.
Seorang ahli politik dan filsafat berkebangsaan Perancis bernama Monstequieu, menguraikan gagasan trias politika, yaitu bahwa untuk menjamin agar kekuasaan tidak terpusat dan kepentingan rakyat diabaikan, maka kekuasaan negara harus dipisah ke dalam tiga lembaga.
Trias politika adalah mesin yang menjalankan roda pemerintahan, dengan adanya eksekutif, legislatif dan yudikatif lajunya pemerintahan bisa terkoordinir dengan baik. Di sisi lain ketiga mesin tersebut dipilih langsung oleh rakyat dan bertanggung jawab terhadap rakyat bukan golongan atau lembaga yang mengusung mereka.
Legislatif adalah lembaga untuk membuat undang-undang, Eksekutif adalah lembaga yang melaksanakan undang-undang, dan Yudikatif adalah lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan dan negara secara keseluruhan, menginterpretasikan undang-undang jika ada sengketa, serta menjatuhkan sanksi bagi lembaga ataupun perseorangan manapun yang melanggar undang-undang.
Namun gagasan yang mapan di atas tidak akan bisa berjalan sesuai yang diharapkan bila calon yang akan dipilih tidak memiliki kecakapan dan sumber daya manusia yang baik, apalagi hanya memiliki modal percaya diri dan hanya bisa berkata "mo temmoh san la tettih" (apa katanya nanti kalau sudah jadi) ibarat orang yang akan melakukan perjalanan jauh tapi tidak paham jalan yg dilaluinya hanya berdasarkan keyakinan dan google maps.
"Walaupun tidak paham jalan dan rutenya yang penting sampai ?" Kata markoni salah satu caleg
Urusan negara dan rakyat bukanlah urusan coba-coba tapi wakil dan pemimpin rakyat harus memiliki kelengkapan dan persiapan matang supaya rakyat benar-benar aspirasinya tersampaikan dan maslahatul ummah bisa diwujudkan.
تصرف الامام على الرعية منوط بالمصلحة
Kebijakan seorang pemimpin atas rakyatnya harus berpijak kepada kebaikan rakyatnya.
Selamat berjuang dan berkorban
Seorang ahli politik dan filsafat berkebangsaan Perancis bernama Monstequieu, menguraikan gagasan trias politika, yaitu bahwa untuk menjamin agar kekuasaan tidak terpusat dan kepentingan rakyat diabaikan, maka kekuasaan negara harus dipisah ke dalam tiga lembaga.
Trias politika adalah mesin yang menjalankan roda pemerintahan, dengan adanya eksekutif, legislatif dan yudikatif lajunya pemerintahan bisa terkoordinir dengan baik. Di sisi lain ketiga mesin tersebut dipilih langsung oleh rakyat dan bertanggung jawab terhadap rakyat bukan golongan atau lembaga yang mengusung mereka.
Legislatif adalah lembaga untuk membuat undang-undang, Eksekutif adalah lembaga yang melaksanakan undang-undang, dan Yudikatif adalah lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan dan negara secara keseluruhan, menginterpretasikan undang-undang jika ada sengketa, serta menjatuhkan sanksi bagi lembaga ataupun perseorangan manapun yang melanggar undang-undang.
Namun gagasan yang mapan di atas tidak akan bisa berjalan sesuai yang diharapkan bila calon yang akan dipilih tidak memiliki kecakapan dan sumber daya manusia yang baik, apalagi hanya memiliki modal percaya diri dan hanya bisa berkata "mo temmoh san la tettih" (apa katanya nanti kalau sudah jadi) ibarat orang yang akan melakukan perjalanan jauh tapi tidak paham jalan yg dilaluinya hanya berdasarkan keyakinan dan google maps.
"Walaupun tidak paham jalan dan rutenya yang penting sampai ?" Kata markoni salah satu caleg
Urusan negara dan rakyat bukanlah urusan coba-coba tapi wakil dan pemimpin rakyat harus memiliki kelengkapan dan persiapan matang supaya rakyat benar-benar aspirasinya tersampaikan dan maslahatul ummah bisa diwujudkan.
تصرف الامام على الرعية منوط بالمصلحة
Kebijakan seorang pemimpin atas rakyatnya harus berpijak kepada kebaikan rakyatnya.
Selamat berjuang dan berkorban
Post a Comment for "Caleg Dan Masa Depan Bangsa"