Perjalanan Ibadah Haji Dan Keunikannya

Hari ini Jamaah Haji Indonesia asal Pamekasan memulai rangkaian ritual haji pada tahun ini, pertama-tama mereka secara resmi diberangkatkan dari pamekasan dilepas menuju asrama haji sukolilo dengan tangisan keluarga seakan mereka tak akan kembali lagi, pada waktu yang telah ditentukan mereka dibawa ke bandara juanda melanjutkan perjalanan menuju madinah al-munawwarah.

Mereka akan bertemu dengan saudara seagamanya dari seluruh dunia, satu sama lain tak saling mengenal tapi ketika berpapasan di jalan kebanyakan mereka memulai mengucapkan salam (Assalamu'alaik) kepada kita.

Umat Islam yang berada di Madinah berbeda budaya, bahasa dan juga beda madzhab dalam melaksanakan ibadah namun mereka tidak lagi peduli semua itu, hati mereka menyatu dalam satu cinta dan satu niat yaitu cinta dan ingin dekat dengan Nabi di Madinah.

Dalam masjid Nabawi umat islam khusyu' beribadah ada yang membaca Al-Qur'an, sholawat atas Nabi sembari meneteskan air mata sebagai wujud syauq (rindu) kepada Nabi junjungannya tapi ada juga yang sibuk mengejar Raudhah (sebuah tempat antara rumah Nabi yang sekarang menjadi Makam beliau dan mimbarnya) dan ada juga istima' di majlis ilmu (halaqoh 'ilmiyyah) dalam berbagai disiplin pengetahuan di dalam masjid yang termegah kedua setelah masjidil haram mekkah ini.

Jamaah haji indonesia dikenal baik oleh semua orang, disamping karena sikapnya yang ramah juga postur tubuhnya yang relatif lebih pendek dibandingkan jamaah haji yang lain. Disamping itu jamaah haji indonesia memiliki keunikan, pedagang disekitar hotel dan masjid selalu setia menunggu kehadiran jamaah haji wanita asal indonesia yang hobi belanja dan pandai menawar barang dengan panggilan khusus "siti rahmah" maka tak heran ketika mereka pulang ke indonesia barang bawaanya pasti overload (kelebihan beban).

Siti rahmah... siti rahmah....
Murah murah, sini sini beli
Indonesia bagusss

Itulah bahasa keseharian para pedagang yang menawarkan barangnya kepada para pelanggan.

tulisan ke-satu

Share :