Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Lari Ke Pojok

Beberapa pekan ini saya mengalami peperangan sengit melawan diri saya sendiri, layaknya sebuah pertempuran besar pastilah akan jatuh korban dan membutuhkan pengorbanan yang tak sedikit baik materi maupun immateri.

Berawal dari dua orang yang saya sayangi terkena penyakit agak ekstrem yaitu muntah darah dan yang satunya terkena penyakit yang berakibat kelumpuhan bila tak segera dilakukan tindakan medis berupa operasi.

Sebagai manusia biasa saya tidak percaya begitu saja kepada saran dokter maka saya berusaha mencari pengobatan alternatif yang mungkin kalau dihitung sudah puluhan tempat saya datangi demi kesembuhan orang yang saya cintai ini tapi hasilnya belum tampak malah bisa dibilang tak berhasil.

Saya bukanlah tipikal manusia yang pantang menyerah, disela kesibukan saya terua mencari tahu siapa saja yang memberi kabar ahli pengobatan alternatif pasti saya datangi memohon bantuannya mendoakan atau memberi solusi penyembuhan penyakit.


Di kala usaha sudah maksimal tapi hasil masih belum tampak maka terjadilah perang antara akal, perasaan, nafsu dan hati. Pertarungan inilah membuahkan hasil perasaan berkecamuk multi rasa (manis, asam asin) rame rasanya seperti permen nano nano.

Ditambah lagi saya bertemu kiai yang punya pesantren tahfidz qur'an memiliki pengalaman kurang enak mengenai penyakit sama yang terjadi kepada putera beliau karena setelah dibedah lumpuh sampai saat ini, bagai disambar petir ketika saya mendengar penjelasan tersebut.

Puncaknya kemaren ketika kami mau sowan kepada guru kami di paiton untuk memohon doanya tiba-tiba mobil yang kami tumpangi body depannya menyeruduk mobil carry careta di galis bangkalan maka lengkaplah paket hemat ujian hidup ini.

Ujian demi ujian ini ingin memberikan pembelajaran kepada saya bahwa buah kelapa tak akan menghasilkan santan jika tidak dikupas kulitnya, diparut dan diperas. Satu-satunya jalan wajib mengembalikan semuanya kepada Sang Pemilik Hidup (buruh ka pattuh).

Endingnya Insya Allah empat hari lagi harus menjalani operasi....
Mhn sambungan doanya...

Kami butuh doa dan tidak butuh pertanyaan "siapa yang sakit ? Atau sakit apa ?"

Semoga anda yang mendoakan diberi panjang umur, sehat wal afiat dan selamat dari musibah

Oleh: Kh. M Musleh Adnan

Post a Comment for "Lari Ke Pojok"